industrialisasi (tugas softskill perekonomian indonesia)

                                                          INDUSTRIALISASI

A. Konsep dan Tujuan Industrialisasi
Industri adalah bidang matapencaharian yang menggunakan keterampilan dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah.

Hanya sebagian kecil negara dengan jumlah penduduknya yang sedikit dan kekayaan minyakatau SDA yang melimpah berharap mencapai tingkat pendapatan perkapita yang tinggi tanpa lewat proses indusrtrialisasi atau pembangunan sektor industri yang kuat, tetapi hanya mengandalkan minyak.
Pemerintah harus memerlukan strategi yang kuat untuk memajukan industrialisasi di negara  kita.
agar kegunaan dan tujuannya semakin berkembang di dalam masyarakat.


B. Faktor-faktor Pendorong Industrialisasi
  • kemampuan teknologi dan inovasi
  • laju pertumbuhan dan tingkat pendapatan perkapita
  • keberadaan SDA di dalam negara
  • kebijakan/strategi pemerintahan, misalnya tax holiday (pajak) atau bebas bea masuk bagi industri orientasi ekspor.
  • Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri.


C. Perkembangan Sektor Industri Manufaktur Nasional


Sejak krisis ekonomi dunia yang terjadi tahun 1998 dan merontokkan berbagai sendi perekonomian nasional, perkembangan industri di Indonesia secara nasional belum memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan. Bahkan perkembangan industri nasional, khususnya industri manufaktur, lebih sering terlihat merosot ketimbang grafik peningkatannya.


Industri manufaktur masa depan adalah industri-industri yang mempunyai daya saing tinggi, yang didasarkan tidak hanya kepada besarnya potensi Indonesia (comparative advantage), seperti luas bentang wilayah, besarnya jumlah penduduk serta ketersediaan sumber daya alam, tetapi juga berdasarkan kemampuan atau daya kreasi dan keterampilan serta profesionalisme sumber daya manusia Indonesia (competitive advantage).


D. Permasalahan Industrialisasi
Industri manufaktur di LDCs lebih terbelakang dibandingkan di DCs, hal ini karena :
1. Keterbatasan teknologi.
2. Kualitas Sumber daya Manusia.
3. Keterbatasan dana pemerintah (selalu difisit) dan sektor swasta.
4. Kerja sama antara pemerintah, industri dan lembaga pendidikan & penelitian masih rendah.

Tetapi masalah perindustrian juga di karenakan oleh keterbatasan sumber daya alam yang di akbatkan oleh masyarakatnya sendiri.
dan pemerintah tidak memikirkan hal tersebut dan bergegas untuk mengatasinya.




E. Strategi Pembangunan Sektor Industri
Startegi pelaksanaan industrialisasi :
1. Strategi substitusi impor (Inward Looking).
Bertujuan mengembangkan industri berorientasi domestic yang dapat menggantikan produk impor. Negara yang menggunakan strategi ini adalah Korea & Taiwan.
Pertimbangan menggunakan strategi ini:
  •  Sumber daya alam & Faktor produksi cukup tersedia
  •  Potensi permintaan dalam negeri memadai
  •  Sebagai pendorong perkembangan industri manufaktur dalam negeri
  • Kesempatan kerja menjadi luas
  •  Pengurangan ketergantungan impor, shg defisit berkurang



2. Strategi promosi ekspor (outward Looking)
Beorientasi ke pasar internasional dalam usaha pengembangan industri dalam negeri yang memiliki keunggulan bersaing.
Rekomendasi agar strategi ini dapat berhasil :
  •  Pasar harus menciptakan sinyal harga yang benar yang merefleksikan kelangkaan barang yang bisa baik pasar input maupun output.
  • Tingkat proteksi impor harus rendah.
  •  Nilai tukar harus realistis.
  •  Ada insentif untuk peningkatan ekspor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar